Didalam pengujian bahan dan produk tekstil dikenel kondisi ruang standard pengujian yaitu kondisi dalam ruang dimana seharusnya pengujian itu dilakukan;sehingga setiap hasil-hasil pengujian yang diperoleh selalu hasil dari satu macam kondisi ruang standard itu. Kondisi ruang standard tersebut sebagai berikut:
RH = 65 2% dan suhu = 211 C ( 702F)
Untuk daerah tropis disarankan oleh ISO suhunya ; 271C.
Suatu keharusan semua bahan dan produk tekstil yang akan diuji terlebih dahulu harus diletakan dalam ruangan standard pengujian sehingga mencapai keseimbangan lembab( moisture equailibrium)
Keseimbangan dari contoh/sampel telah dicapai apabila contoh yang diletakan dalam ruang standard telah dicapai berat tetap,hal ini terjadi apabila dalam hasil penimbangan dua kali atau lebih berturut-turut dengan jarak waktu 1 jam perbedaannya tidak lebih dari 0,1%
Umumnya disepakati bahwa untuk mencapai keseimbangan lembab contoh bahan harus dari lebih kering. Alasannya adalah bahwa kebanyakan bahan dan produk tekstil akan menyerap air lebih sedikit jika dimulai dari keadaan kering dari pada dimulai dari keadaan yang lebih basah.Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan kurva Hysteresis
% kelem
baban
desorbsi
absorbsi
25 50 75 100
Kelembaban relatf
Dari kurva absorbs diatas menunjukan Moisture regain dari bahan kalau dimulai dari keadaan kering ,sedang kurva desorbsi menunjukan moisture regain dari bahan dimulai dari keadaan basah.
Pada RH yang sama katakanlah 65% ,maka moisture regain pada kurva desobsi lebih tinggi dari kurva absorbsi .
Untuk pengkodisian bahan dan produk tekstil waktu yang dibutuhkan cukup lama tergantung bahan dan bentuk produknya. Contoh untuk serat kapas dibutuhkan waktu umunya 2 jam dan untuk kain dapat 4 s/d 5 jam.
Kandungan air dalam bahan dan produk tekstil
Ada dua cara untuk menyatakan kandungan air dalam bahan dan produk tekstil ;
1.Mouster content (C) ; yaitu prosentase kandungan air terhadap berat bahan dalam kondisi tertentu
C =
2.Mouter regain ( R ) ; yaitu prosentase kandungan air terhadap berat kering mutlak.
R =
Dimana Bn = Berat nyata bahan (dalam suatu kondisi)
Bk= Berat kering oven bahan.
Dalam praktek sehari-hari yang sering dipakai adalah Mouster Regain (Mr) yang sering disebut Regain saja.
Regain dalam industry dikenal ;
-Regain standard ,yaitu regai bahan pada RH standard
-Regai perdagangan (commercial regain) yaitu regain yang biasa dipakai dalam perdagangan.
Regain campuran .
Sudah banyak benang atau kain yang terbuat dari campuran antara dua atau lebih serat.Cika masing-masing regai seratnya masing-masing diketahui % tasenaya maka regain campurannya dapat dihitung menggunakan formula ;
Regain campuran =
dimana ; % A= prosentase serat A dalam keadaan kering
%B = prosentase serat B dalam keadaan kering
Ra = regain serat A (% regain)
Rb = regain serat B(%)
Koreksi Regain.
Jika pengujian bahan dan produk tekstil dilakukan pada ruangan tidak standart ,maka hasil pengujian tentunya juga tidak standart.Untuk mendapatkan hasil yang memenuhi standart,maka harus dilakukan koreksi terhadap Ragain yang didapat pada ruangan yang RH nya tidak standart. Berikut cara mengoreksi regain terhadap bahan dan produk tekstil.
1.Untuk serat
Bs= Bn .
Dimana : Bs = berat standard
Bn = berat nyata
Rs = Regain standart (%)
Rn = Regain nyata (%)
2.Untuk nomer benang( harus dalam sistim penomeran yang sejenis)
Ns = Nn
Dimana : Ns = Nomer benang yang dikoreksi
Nn = Nomer benang pada regain nyata
Rs = regain standard
Rn = regain nyata.
3.Untuk kekuatan tarik
Ks = Kn
Dimana ; Ks = kekuatan bahan pada regain standard
Kn = kekuatan bahan pada regain nyata
Rs = regain standard (%)
Rn = regain nyata (%)
f = koreksi factor ( besarnya perubahan kekuatan setiap
perubahan kekuatan setiap perubahan tiap persen regain).
Contoh untuk benang kapas f = 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar