STRUKTUR TEKSTIL
Disusun Oleh:
Mahasiswa Teknik Kimia Konsentrasi Teknik Tekstil 2009
CONCENTRATING FACTOR & DISTURBING FACTOR
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dari penomoran benang, seperti ukuran geometris serat, jumlah twist pada serat, dan lain sebagainya. Struktur benang sendiri dapat dijelaskan ke dalam 2 hal, yaitu faktor konsentrasi (concentrating factor) dan faktor gangguan (disturbing factor).
Faktor Konsentrasi
1. Salah satu faktor konsentrasi adalah bentuk dasar serat pada umumnya, baik saat pengambilan serat (dari alam atau sintetis) maupun saat pencampuran serat.
2. Faktor selanjutnya adalah faktor twist yang mempunyai efek lebih kuat. Twist menimbulkan gaya dan memberikan perubahan sudut yang membuat serat menjadi terikat secara bersama-sama. Tekanan pada benang akan mengumpulkan tekanan-tekanan lainnya dari lapisan luar benang, sehingga mengunci benang lebih kuat.
Faktor Gangguan
1. Faktor twist, selain merupakan faktor konsentrasi juga termasuk faktor gangguan. Pengepakan yang ideal atau kepadatan serat dalam benang, tidak akan tercapai jika jumlah serat dalam penampang benang berbeda dari nomor benang yang sesuai. Jika tidak sesuai, akan menghasilkan bentuk penampang serat yang tidak teratur.
2. Bentuk serat yang ideal adalah seperti yang telah dibahas pada teori-teori sebelumnya. Bentuk-bentuk lainnya merupakan modifikasi dari pengaturan kemasan yang ideal.
3. Twist memiliki efek penyusunan serat dalam penampang lintang benang. Karena twist, serat di lapisan luar akan mengikuti bentuk puntiran yang terus memanjang dalam penampang lintang serat. Bentuk puntirang yang panjang tersebut lebih lanjut akan memberi efek kepadatan serat (packing) dalam penampang lintang benang.
4. Faktor gangguan lainnya adalah variasi twist dalam panjang alur antara serat pada posisi radial yang berbeda dalam penampang benang. Perbedaan-perbedan dalam panjang alur harus dihilangkan. Caranya adalah dengan menekuk serat, baik di pusat atau dengan pertukaran posisi radial dari serat (migrasi), yang mengakibatkan hasil efektif dalam panjang serat rata-rata.
5. Terkadang, penyimpangan dalam susunan serat sebelum pembentukan benang (seperti dikelilingi) dapat bertahan dalam struktur benang akhir. Penyimpangan dalam susunan serat juga dapat dihasilkan dari variasi dalam panjang serat yang dipasok ke zona memutar dalam pemintalan benang pokok.
6. Faktor proses lainnya seperti benang yang melewati batas panduannya atau antara rol penyuap selama penggulungan. Perubahan bentuk benang dapat terjadi ketika ada penambahan puntiran ke bentuk awal dimana serat akan terbentuk menjadi bentuk pita atau bentuk silinder yang simetris, tetapi mempunyai ketidakteraturan bentuk pada benangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar